Wakil Bupati Asep Surya Atmadja Sebut Masih Ada 1100 Warga Alami Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten Bekasi

Wakil Bupati Asep Surya Atmadja Sebut Masih Ada 1100 Warga Alami Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten Bekasi
Keterangan foto ; Ketua Umum Aliansi Ormas Bekasi (AOB) H.Zaenal Abidin memberikan Penghargaan kepada Wabup Bekasi Asep Surya Atmaja pada acara Halalbihalal AOB Senin, 21/04/2025.

Wakil Bupati Asep Surya Atmadja Sebut Masih Ada 1100 Warga Alami Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten Bekasi

Bekasi – Temporatur.com

Wakil Bupati Bekasi, Asep Surya Atmadja, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam menuntaskan kemiskinan ekstrem serta mengawal pelaksanaan regulasi ketenagakerjaan di kawasan industri.

Hal tersebut ia sampaikan dalam sambutannya di acara Halalbihalal Aliansi Ormas Bekasi (AOB) yang diselenggarakan di Warna Warni Kalimalang Tambun Selatan pada Senin 21/04/2025.

“Dengan segala hormat, saya hadir di sini mewakili Pak Bupati yang menitipkan salam hangat kepada kita semua. Hari ini beliau tengah menangani berbagai tugas penting, di antaranya penanganan bangunan liar yang tengah viral dan juga program penghapusan kemiskinan ekstrem,” ujar Wabup Asep.

Keterangan foto: Wakil Bupati Bekasi bersama para ketua Ormas dan LSM di acara Halalbihalal Aliansi Ormas Bekasi
Keterangan foto: Wakil Bupati Bekasi bersama para ketua Ormas dan LSM di acara Halalbihalal Aliansi Ormas Bekasi

Ia menjelaskan, terdapat sekitar 1.100 warga Kabupaten Bekasi yang masuk kategori kemiskinan ekstrem. Untuk mengatasinya, Bupati meluncurkan inisiatif Jumat Berbagi yang diserukan kepada ASN di Kabupaten Bekasi untuk menyumbang secara rutin setiap bulan,kata Wabup Asep Surya Atmaja.

“Alhamdulillah, dengan program tersebut, dalam waktu tiga bulan ke depan angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Bekasi ditargetkan bisa nol. Ini adalah bentuk keseriusan pemerintah daerah yang langsung turun menyentuh masyarakat,” imbuhnya

Dalam sambutannya Wakil Bupati Asep Surya Atmaja juga menyampaikan peran dirinya yang saat ini diberi mandat oleh Bupati untuk menyosialisasikan dan memastikan pelaksanaan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 9 Tahun 2019 atau yang dikenal dengan istilah Fair Book di lingkungan perusahaan-perusahaan di Kabupaten Bekasi

“Banyak yang menyarankan kenapa tidak kumpulkan saja HRD-nya. Tapi pendekatan itu sudah dilakukan zaman aarhum Pak Eka, (mantan Bupati Bekasi-red), dan hasilnya begitu-begitu saja.

:Sekarang saya pilih terjun langsung ke lapangan, ke pabrik-pabrik, tatap muka dengan pihak perusahaan,” tegasnya.

Dari kunjungan ke sejumlah perusahaan, Asep mengaku mulai memahami tantangan yang dihadapi sektor industri, terutama akibat gejolak ekonomi global seperti konflik perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

“Contohnya di PT Multistrada Arah Sarana, mereka mengatakan ekspor mereka 80 persen ke Amerika. Jadi mereka sekarang sedang menunggu arah kebijakan Donald Trump. Ini baru saya ketahui setelah saya turun langsung,” jelasnya.

Asep menekankan bahwa pendekatan langsung ini bukan hanya soal pengawasan, tetapi juga membangun kepercayaan dan komunikasi yang baik antara pemerintah daerah dan pelaku industri, demi terciptanya iklim investasi yang sehat dan berkeadilan.

Asep juga mengajak jika peran ormas dalam gerakan orang tua asuh diterapkan di setiap ormas,.menjadi orang tua asuh, gerakan tersebut akan mempercepat penghargaan Kemiskinan ekstrem di Kabupaten Bekasi,.pungkasnya.**

(SS/Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *