Dosen Unindra Sumiah Nasution Raih Gelar Doktor Pendidikan Agama Islam dari UID
Temporatur.com
Jakarta || Setelah berhasil mempertahankan desertasi didepan Sidang Terbuka Ujian Program Doktor Pascasarjana Universitas Islam Jakarta, mahasiswa Program Doktor Pendidikan Agama Islam UID, Promovenda Sumiah Nasution yang juga Dosen Agama Islam di Universitas Indraprasta PGRI (UNINDRA) akhirnya berhasil lulus dengan predikat Sangat Baik/ Sangat Memuaskan, sebagai lulusan program Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Jakarta yang ke 56.
Dalam desertasinya yang berjudul “Akhlak Berkomunikasi Mahasiswa Generasi Digital Native dengan Dosen Digital Immigrant di Perguruan Tinggi”, Promovenda Sumiah Nasution di uji oleh para professor, diantaranya Prof. Ir. Raihan, M.Si (Guru Besar / Rektor Universitas Islam Jakarta), Prof. Dr. Dede Rosyada, MA (Ketua Program Studi Doktor Universitas Islam Jakarta),
Prof. Dr. Suriani, MH (Dosen Tetap Universitas Islam Jakarta) Dr. Sutardjo Atmowijjoyo, M.Pd (Dosen Tetap Universitas Islam Jakarta), Dr. Popi Puadah (Dosen Tetap Pascasarjana Universitas Islam Jakarta), serta Penguji Eksternal, Prof. Dr. Bedjo Sujanto, M.pd (Guru Besar Universitas Negeri Jakarta).
Promovenda Sumiah Nasution dalam desertasinya Akhlak Berkomunikasi Mahasiswa Generasi Digital Native dengan Dosen Digital Immigrant di Perguruan Tinggi, melihat ada Pergeseran komunikasi antar generasi, dan merupakan salah satu wujud kesenjangan antar generasi. Kesenjangan ini dikarenakan adanya perbedaan nilai-nilai pandangan hidup antar generasi.
Pesantren yang memiliki tradisi cukup mapan dalam hal komunikasi, kini dihadapkan kepada fakta bahwa perubahan generasi yang dipengaruhi oleh kondisi sosial, budaya, politik, dan teknologi saat ini adalah nyata. Sehingga sangat memungkinkan menyebabkan terjadinya pergeseran Akhlak berkomunikasi antara Mahasiswa dan dosen.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap Akhlak komunikasi Mahasiswa generasi digital native dengan dosen generasi digital immigrant dengan focus, bagaimana Implilikasi Akhlak komunikasi dalam bentuk interaksi komunikasi Mahasiswa generasi digital native dengan dosen generasi digital immigrant di perguruan tinggi, Hasil Penelitian menunjukkan bahwa terdapat pergeseran Akhlak komunikasi antara Mahasiswa generasi digital immigrant dengan Mahasiswa digital native dalam berkomunikasi kepada dosen generasi digital immigrant yang dapat diklasifikasikan dalam tiga klaster periode.
Yaitu Mahasiswa digital immigrant pra tahun 1990 sangat pasif, tidak berani mengemukakan pendapat, ide, dan bahkan kritik, Mahasiswa digital immigrant pasca tahun 1990 mulai aktif berkomunikasi dengan para dosen pada kasus-kasus tertentu, dan Mahasiswa digital native awal tahun 2000 aktif berkomunikasi dengan mengemukakan pendapat, ide, hingga mengkritisi dosen, proses interaksi Mahasiswa digital native kepada dosen digital immigrant mengedepankan proses asosiatif dalam bentuk kerjasama dan akomodasi dengan jalur paksaan, kompromi, konsiliasi. Namun tetap ada proses disosiatif dalam bentuk kontravensi, Akhlak komunikasi Mahasiswa digital native berimplikasi dalam bentuk komunikasi yang dibangun kepada Dosen, yakni komunikasi interpersonal, papar Promovenda.
Ketua Program Studi Doktor Universitas Islam Jakarta, Prof. Dr. Dede Rosyada, MA usai menguji Promovenda Sumiah Nasution menegaskan, bahwa Desertasi yang diajukan cukup baik, dimana penelitian dilakukan untuk berkontribusi dalam membangun komunikasi yang lebih baik lagi, antara Mahasiswa generasi digital dengan dosen, dan bicara aklak ditigal native, yaitu anak yang lahir tahun 90-an kesini, serta anak generasi Z yang sedang kuliah, yang minimal menggunakan gadjet 5 jam/hari, ini aklaknya berbeda dengan generasi yang tidak pernah menggunakan gadjet, dan dari penelitian tersebut ternyata justru dosen yang harus beradaptasi dengan mahasiswa, yang menyukai digital, namun hanya sebagai penyuka digital saja atau digitalism, sehingga aklak mahasiswa bisa menjadi baik, peramah, serta berbuat baik sesama orang lain.
Hal yang sama juga diungkapkan Rektor Universitas Islam Jakarta, Prof Raihan, bahwa Dr Sumiah Nasution merupakan lulusan program Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Jakarta yang ke 56, dengan desertasinya yang menemukan ciri karakteristik mahasiswa gitial native, sehingga nantinya komunikasi dalam membentuk karakter mahasiswa yang lebih baik, dengan telah mengevaluasi proses belajar mengajar dengan kemampuan IT atau tidak langsung, dan dua ciri yang digunakan saya yakin nantinya proses akademik akan lebih baik, ungkapnya. (Nrl).