Eks Buruh PT Epson Ungkap Sulitnya Mencari Kerja: Jop Fair Hanya Seremonial ?
Mantan karyawan PT Epson, Eko, membagikan pengalaman pahitnya dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang dipandu oleh Karni Ilyas. Dalam diskusi tersebut, Eko mengungkapkan bagaimana ia dan rekan-rekannya menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang dinilai tidak transparan.
Eko, lulusan SMK Teknik Kendaraan Ringan di Cikarang, sebelumnya bekerja selama satu tahun di sebuah perusahaan elektronik di kawasan Ejip, Bekasi. Namun, kontraknya tidak diperpanjang, memaksanya meninggalkan pekerjaan tersebut.
“Sempat turun planning, Pak. Angkatan saya yang masuk bulan November semuanya di-cut. Alasannya karena perusahaan terus merekrut karyawan baru, sementara kami yang lama diputus kontrak semuanya,” ujar Eko.
Ia menjelaskan bahwa meskipun perusahaan terus membuka rekrutmen karyawan baru setiap bulan, banyak tenaga kerja lama yang masih kesulitan mendapatkan pekerjaan. Kondisi ini, menurut Eko, menimbulkan ketimpangan dan persaingan tidak sehat.
Setelah kontraknya berakhir, Eko hanya menerima kompensasi seadanya dan kembali berusaha mencari pekerjaan. Namun, hingga lima bulan berlalu, usahanya belum membuahkan hasil.
“Saya sudah melamar ke hampir semua perusahaan. Lewat email, pos, online, sampai datang langsung ke job fair. Tapi hasilnya nihil,” kata Eko.
Eko juga menyoroti ketidakpuasannya terhadap job fair yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi. Menurutnya, acara tersebut lebih bersifat seremonial dan tidak memberikan solusi nyata bagi pencari kerja.
“Saya datang pagi-pagi, suasananya sudah penuh sesak. Setelah mendapat barcode, ternyata link-nya tidak bisa diakses. Program Jop fair itu hanya formalitas, tidak ada hasil konkret,” keluhnya.
Cerita Eko menggambarkan tantangan besar yang dihadapi para pekerja di kawasan industri Bekasi. Banyak pihak berharap agar program pemerintah tidak hanya menjadi seremonial, tetapi mampu memberikan dampak nyata dalam mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja.
(ER)