Yayasan Pendidikan Bukan Ladang Bisnis, Kang Dedi Mulyadi Akan Audit Bantuan Sekolah
Kang Dedi Mulyadi menyoroti masih adanya ijazah siswa yang tertahan di beberapa sekolah di Jawa Barat. Meskipun jumlahnya semakin berkurang, ia menegaskan bahwa praktik ini tidak boleh terjadi.
Menurut Kang Dedi, ada dua alasan utama mengapa pihak sekolah masih menahan ijazah siswa. Pertama, sekolah berharap agar ijazah tersebut bisa ditebus secara penuh oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov). Kedua, mereka ingin agar bantuan dana dari Pemprov tetap berlanjut.
Menanggapi hal ini, Kang Dedi menyatakan bahwa setelah dirinya dilantik sebagai Gubernur Jawa Barat pada 20 Februari mendatang, ia akan segera melakukan audit terhadap bantuan sekolah dari anggaran provinsi. Langkah ini bertujuan untuk memastikan apakah bantuan tersebut benar-benar digunakan untuk kepentingan siswa atau tidak. Selain itu, ia juga berencana mengevaluasi program-program yang hanya menguntungkan segelintir orang tetapi merugikan jutaan lainnya.
“Yayasan pendidikan didirikan bukan untuk mencari untung, tetapi untuk mencerdaskan bangsa. Kalau mau cari untung, bangun perusahaan PT,” tegas Kang Dedi.
Pernyataan ini menjadi sinyal kuat bahwa Kang Dedi akan melakukan reformasi besar dalam sektor pendidikan di Jawa Barat guna memastikan bahwa hak siswa tidak lagi dikorbankan demi kepentingan pihak tertentu.