Temporatur.com

Menyibak Fakta Terpercaya

Proyek Pembangunan Perbaikan Jembatan Cipamingkis Cibarusah Dikeluhkan Warga??

Awak media mewawancarai Tokoh Masyarajakat Ustad Cep Mas'ud, Jumat,31/05/2024 Lokasi Proyek Pebaikan Pembangunan Jembatan Cipamingkis,
Advertisements

Proyek Pembangunan Perbaikan Jembatan Cipamingkis Cibarusah Dikeluhkan Warga??

Bekasi – Jabar || Temporatur.com

Advertisements

Proyek perbaikan jembatan Cipamingkis Cibarusah di Kabupaten Bekasi telah menjadi keluhan warga setempat,khususnya warga yang terdampak dan menutup usahanya.

Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan baru saja meresmikan dimulainya perbaikan jembatan yang penting ini pada Jumat, 17 Mei 2024.

Jembatan Cipamingkis, beserta jembatan gantungnya, mengalami keruntuhan total pada tahun 2009 dan tidak dapat digunakan lagi. Selama lebih dari enam bulan, warga dari kecamatan Cibarusah, Bojongmangu, serta sekitar Bogor wilayah Cariu hingga Jonggol terhenti dalam kegiatan sehari-hari karena kejadian tersebut.

Tim awak media melakukan investigasi langsung ke lokasi perbaikan pembangunan jembatan Cipamingkis Cibarusah di Kabupaten Bekasi. Menurut keterangan warga setempat, proyek pembangunan jembatan tersebut kurang memberikan sosialisasi yang memadai dan merugikan warga di sekitar area lokasi pembangunan. Beberapa usaha warga bahkan terpaksa tutup karena tertutup oleh material besi proyek yang ditempatkan di depan tempat usaha mereka.

Ustad Cep Mas’ud tokoh masyarakat setempat mengungkpakan bahwa beberapa pelaku Usaha UMKM harus tutup karena material proyek ditempatkan tanpa izin atau pemberitahuan kepada warga sekitar. Proyek dengan nilai sekitar lebih dari 28 Miliar Rupiah oleh PT.Nur Ihsan Minasamulia yang bersumber dari APBD Kabupaten Bekasi ini seharusnya memberikan sosialisasi yang lebih baik kepada warga setempat, terutama karena proyek ini akan berlangsung selama 9 bulan hingga Desember 2024.

“Tentunya, perbaikan pembangunan jembatan ini didukung oleh warga, namun penting untuk memastikan bahwa hal tersebut tidak merugikan mereka. Pemerintah daerah dan provinsi seharusnya merawat jembatan tersebut dengan lebih baik, mengingat hal tersebut dibangun sudah lebih dari 14 tahun lalu, ujarnya,(Jumat 30/05).

Muchtar Nurmansyah Ketua MUI Sirnajati menambahkan bahwa program ini minim dalam sosialisasi dan tidak ramah lingkungan, serta sangat merugikan warga setempat. Sangatlah penting untuk memastikan bahwa pembangunan dilakukan secara aspiratif, partisipatif, dan memberikan kompensasi yang adil kepada warga yang terdampak.

“Meskipun telah terjadi pertemuan antara warga, RT/RW, dan tokoh masyarakat, belum ada solusi yang diterima dengan baik oleh semua pihak terkait. Warga khawatir bahwa mereka akan menjadi korban dari malpraktik dalam proyek perbaikan jembatan ini. Imbuhnya.

Juanda BPD Sirnajati berharap pemerintah kabupaten Bekasi segera menertibkan situasi ini agar warga tetap nyaman dan tidak terganggu dalam proses pembangunan. Pembangunan harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian, memberikan manfaat bagi semua, dan memperlakukan warga dengan penuh kemanusiaan.

“Sebagai masyarakat yang peduli, kami mendukung perbaikan pembangunan jembatan ini dan berharap agar pemangku kepentingan dapat bekerja sama untuk menemukan solusi yang adil bagi semua pihak terkait,pungkasnya.***

SS/RED

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *