Peristiwa Isra Mi’raj Mengembalikan Jati Diri Manusia

Advertisements

Bekasi -Jabar 20 Februari 2023

Edisi Artikel yang bersifat religius kali ini di sampaikan oleh Dr.Encep .S.jaya, yang di terbitkan Temporatur.com dalam kumpulan artikel -artikelnya.

Advertisements

Edisi Renungan Ustadz Kampung dalam memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad S.A.W.

Komponen yang berasal dari kesucian berupa roh di dalam diri manusia yang digabungkan dengan unsur tanah yang sangat rendah posisinya maka dari dua bahan inilah terjadi ciptaan Allah yang disebut manusia.

Seiring dengan lahir seorang manusia ke dunia yang prosesnya dimulai dari bayi, masa kanak-kanak, remaja dan tua maka dalam rangkaian proses yang dilalui inilah terjadi pergumulan antara kebaikan dan keburukan yang pada gilirannya akan membuat manusia dapat berubah-rubah pribadinya.

Ada dua komponen besar yang mempengaruhi jati diri dan tingkah laku manusia sampai ahir kehidupannya. Yang pertama adalah Bakat sejak lahir, yang kedua adalah Pengaruh luar yaitu pendidikan dan lingkungan. Inilah yang pada gilirannya akan menciptakan kedirian seseorang mulai masa anak, remaja hingga dewasa dan masa tuanya.
Akibat berinteraksi dengan banyak manusia dan lingkungan alam maka terjadilah pergumulan pengalaman baik-buruk yang nantinya membentuk kesuksesan kegagalan sampai di puncak kehidupannya. Seseorang bisa menjadi baik – berakhlak mulia dan bisa menjadi jahat – tidak bermoral. Keadaan ini sudah pasti terjadi karena memang sudah ada modal yang diberikan dari Pencipta yaitu kemampuan berbuat tidak baik (fujur) dan kemampuan berbuat terpuji (Taqwa). Lihat Alquran surat Asyam ayat 8

Problematika kehidupan

Perbuatan tidak terpuji pada diri manusia berupa kejahatan kesombongan kebohongan kerakusan tidak mau beribadah dan lainnya terjadi berawal dari lemahnya pengetahuan agama disertai pergaulan yang tidak baik. Hal ini sangat sulit dirubah untuk menjadi baik bahkan bisa terbawa sampai mati, jika tidak ada manajemen diri yang bagus dalam mengolah diri untuk menjadi berkepribadian baik. Begitu sebaliknya orang yang sudah berprilaku terpuji sulit untuk terjerumus ke dalam perbuatan tidak terpuji jika terus dikelola dengan baik dalam berbuat baik.

Renungan Isra Mi'raj Ustadz Kampung
Renungan Isra Mi’raj Ustadz Kampung

Solusi bagi yang ingin berkepribadian baik

Pencipta manusia yaitu Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan solusi untuk manusia agar senantiasa berbuat ke arah kebaikan dan ketakwaan. Sang Khalik Allah Subhanahu Wa Ta’Ala menurunkan resep berupa salat lima waktu yang diperintahkan kepada Nabi Muhammad melalui Isra Mi’raj di langit ketujuh sidratul muntaha (lihat Alquran surat Alisra ayat 1). Hal ini menandakan bahwa perintah tersebut sangatlah mulia berbeda dengan perintah-perintah lain yang diturunkan di bumi melalui Malaikat Jibril.
Shalat adalah solusi paling jitu untuk seseorang menjadi berkepribadian baik, selalu ingin berbuat kebaikan dan enggan berbuat keburukan. (Lihat Alquran surat Al-Ankabut ayat 45)

Dalam pelaksanaannya salat dilakukan mulai dari bersuci dari hadas dan pelaksanaannya dilakukan dengan perintah melakukan bersujud. (Alquran surat Al’alaq 19). Bahkan Rasulullah mengatakan bahwa bersujud adalah sedekat dekat manusia dengan Allah.

Makna sujud menggambarkan bahwa betapa rendahnya manusia dengan kedudukan dan pangkat apapun di hadapan Allah. Sujud dilakukan dengan mencium tanah yang diinjak-injak tiap hari oleh manusia. Manusia dengan segala kesuksesan yang diperolehnya akan mencium tanah pada waktu salatnya. Di sinilah letak kesadaran yang tinggi bagi orang yang melaksanakan salat bahwa kita berasal dari tanah juga akan kembali ke tanah.

Mencium tanah tidak berarti kita hina di hadapan manusia, bersujud adalah perbuatan mulia yang menghubungkan antara manusia dengan Pencipta dan di saat sujudlah manusia bebas mengadukan segala kesulitan hidup kepada Sang Khalik,
kepala, muka mencium tanah namun hakekatnya sedang berbicara terhadap Sang Khalik Rabb yang Maha Tinggi.

Inilah sebenarnya ole-ole yang diberikan langsung oleh Allah kepada Rasulullah untuk kita umat manusia dalam perjalanan Isra dan miraj pada tgl 27 rajab yg selalu diperingati oleh umat Islam.

 

Sumber : Artikel Ustadz Kampung 

Dr.Encep.S.Jaya

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *