MUHASABAH AKHIR PEKAN Celoteh Ustadz Kampung : Adalah kemujuran bagi kita yang masih bisa puasa Ramadan tahun ini

Advertisements

MUHASABAH AKHIR PEKAN
Celoteh Ustadz Kampung

Suatu kemujuran bagi kita yang masih bisa puasa Ramadan tahun ini.

Advertisements

Mari kita cermat tentang kehidupan.

Fenomena keseharian yang disuguhkan dalam kehidupan hanyalah fatamorgana. Kemarin tersenyum sekarang menangis, kemarin menangis sekarang bergembira dan ada pula yang susah terus menerus dari awal hingga akhir hidup.
Pertanyaannya _Sebenarnya fenomena Apa yang sedang disuguhkan di alam dunia ini tentang hal tersebut ?_

Manusia lahir ke dunia dalam keadaan sama, telanjang.
Seiring dengan proses waktu maka tumbuhlah menjadi sesuatu yang belum pernah dialami masa mudanya, hingga akhirnya masa tua menemui ajal. Terkadang tidak dapat juga sesuai dengan perkembangan usia pada umumnya, ada yang mati muda, ada yang mati baru mencapai sukses ada pula yg mati tua.

_Apa langkah kita yang perlu diperhatikan agar kita dapat mati beruntung ?_

Sebagaimana telah kita maklum bahwa semua kita akan mati dan yang perlu dipersiapkan adalah bekal untuk alam barzah dan alam akhirat; yaitu alam kubur dan alam akhir daripada Stasiun kehidupan kita, syurga atau neraka.

Bagi kita yang masih hidup saat ini merupakan keberuntungan karena kita masih punya kesempatan untuk mempersiapkan kehidupan kelak di alam barzah dan alam akhirat. Kita mendapat kesempatan untuk beramal di bulan Ramadan tahun ini yang pahalanya sangat luar biasa kelipatannya dibandingkan bulan-bulan lain. Bahkan ada satu malam yang keutamaannya melebihi dari 1000 bulan jika kita beramal pada malam itu. Oleh karena itu semua umat Islam berlomba untuk memperoleh malam itu yaitu malam Lailatul Qadar.
Selain itu kita pun dapat memilih amal-amal yang lebih berlipat pahalanya tadarus alQuran, dzikrullah, membaca shalawat dan lain sebagainya. Tetapi banyak juga orang yang lalai seolah-olah ia akan hidup terus dan tidak akan mengalami kematian secepatnya. Dia merasa masih lama untuk hidup di alam dunia ini mereka melalaikan persiapan kematian nanti saja beramal ketika sudah tua.

Orang-orang itulah yang akan merugi karena pada hakikatnya kematian adalah merupakan hal yang tidak ada seorangpun mengetahui kapan ia akan mati.

 

Peringatan keras dari Allah pun sudah dikemukakan bahkan Allah memberikan perumpamaan kehidupan manusia hanyalah seperti tumbuhan-tumbuhan dalam pertanian saja.

Mari kita melihat fenomena alam lain yaitu tentang pepohonan dan tumbuhan yang diolah manusia, yakni diawali dengan persemaian kemudian ditanam, disiram dirawat, tumbuh sehingga panen. pohon-pohon lainnya tumbuh menjadi besar dan tinggi lalu berbuah, kemudian mati, terkadang tidak juga berbuah.

Sejak zaman dahulu, belum tumbuh berkembang teknologi pertanian dan masih diolah secara tradisional tumbuhan lalu berproses dari persemaian perawatan hingga panen tiba. Tetapi terkadang hal tersebut tidak dapat diduga panen gagal disebabkan beberapa hal terjadi. Di zaman modern sekarang sudah ada teknologi pertanian dengan ilmuan-ilmuan pertanian yang banyak dan mampu merekayasa tumbuhan tetapi hasilnya sama saja, kadang panen raya, hasil melimpah dan kadang gagal panen pun masih sering tetap terjadi.

Kejadian itu adalah merupakan perumpamaan kehidupan bagi manusia di sisi Allah
Yang demikian sudah digambarkan oleh Allah di dalam Alquran surat Yunus ayat 24 yang artinya :

_”Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dan langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-permliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda (kekuasan Kami) bagi orang yg berpikir.”_

Tafsir dari Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta’dzhim al-Qur’an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur’an Universitas Islam Madinah sebagai berikut :

Sesungguhnya perumpamaan kehidupan dunia dan kenikmatan dan keburukannya seperti hujan yang Kami turunkan dari langit, lalu menumbuhkan berbagai tanaman yang saling bertautan, seperti buah-buahan dan biji-bijian yang dimakan manusia, dan biji-bijian yang dimakan hewan-hewan ternak; hingga bumi seperti dihampari karpet hijau dari bunga-bunga yang indah, buah-buahan yang lezat, dan mata air yang jernih. Manusia pun takjub ketika melihatnya, sehingga mereka mengira dapat memanen dan memanfaatkannya; namun mereka dikagetkan oleh ketetapan Kami untuk membinasakan tanaman-tanaman itu pada malam atau siang hari, sehingga Kami menjadikannya kering kerontang seperti tanaman kering yang telah dipanen, seakan-akan tanah itu tidak pernah ditumbuhi tanaman sebelumnya.

Demikianlah Kami buat perumpamaan kehidupan dunia dan kenikmatannya, demikian Kami jelaskan berbagai ayat yang menunjukkan keesaan Allah bagi orang-orang yang menghayati dan mendapat petunjuk dengan cahayanya.

Lalu apakah kita akan memanfaatkan Ramadan tahun ini ?

 

Sumber  : Ustadz Kampung

DR.Encp.S.Jaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *