Di HUT RI K- 78 dan HUT Kabupaten Bekasi ke- 73, Mengungkap Fakta Sejarah Cabangbungin Awal Jejak Peradaban Sunda yang Melegenda

Camat Cabangbungin Asep Buchori S, SKM, M.Kes, M.Si, M.IP
Advertisements
Camat Cabangbungin Asep Buchori S, SKM, M.Kes, M.Si, M.IP
Camat Cabangbungin Asep Buchori S, SKM, M.Kes, M.Si, M.IP

Bekasi – Jabar Temporatur.com

Syarif Hidayat Pemerhati Sejarah Sumedang Larang Memaparkan Sejarah Cabangbungin
dalam momen HUT RI ke- 78, Syarif Hidayat adalah tamu kehornatan dari Pemerhati Sejarah yang di undang kusus untuk membeberkan sejarah Cabangbungin, oleh Pemerintah Kecamatan Cabangbungin puncak peringatan Upacara 17 Agusustus HUT RI ke -78.

Advertisements

Selain diketahui sebagai daerah yang bernama Cabangbungin, Syarif Hidayat menambahkan, ada bukti sejarah yang menunjukkan bahwa daerah ini memiliki peranan penting dalam membangun peradaban Sunda. Faktanya, sejumlah situs purbakala yang masih ada di sekitar wilayah ini menjadi bukti nyata akan hal tersebut.

 

Keterengan gambar : Wilayah Kecamatan Cabangbungin Kabupaten Bekasi Provinsi Jawabarat
Keterengan gambar : Wilayah Kecamatan Cabangbungin Kabupaten Bekasi Provinsi Jawabarat

“Cabangbungin sejak zaman dahulu adalah titik awal peradaban Sunda yang sangat penting. Banyak situs kepurbakalaan yang dapat ditemui di sini, mulai dari situs kerajaan Tarumanegara, yang merupakan situs kepurbakalaan terbesar, hingga situs Batu Jaya yang berada di belakangnya, dan Candi Jiwa yang berada di seberangnya. Semua situs ini adalah peninggalan budaya dari kerajaan Tarumanegara, cikal bakal dari peradaban Sunda,” jelasnya sambil menjelaskan sejarah tersebut.

Ketika masa Pendudukan Belanda tiba, Cabangbungin juga menjadi salah satu wilayah yang menghasilkan komoditas kapas terbesar pada saat itu. Sejarah tersebut tak lupa disampaikan dalam pemaparan upacara tersebut.

“Pada awal abad ke-16, tanah di Cabangbungin dikuasai oleh VOC dan dijadikan salah satu kantong perkebunan. Salah satu di antaranya adalah perkebunan kapas terbesar yang membentang sepanjang aliran Citarum-Cikarang,” lanjutnya.

Cabangbungin pada masa itu merupakan pusat transaksi Bekasi, di mana komoditas hasil bumi, termasuk kapas, dikumpulkan dan dibutuhkan oleh VOC. Jika kita mengacu pada masa sekarang, kita bisa menyebutnya sebagai sebuah kota pada masa itu,” jelas Syarif dengan penuh semangat.

Namun, seiring berjalannya waktu dan masa perjuangan kemerdekaan, situs-situs bersejarah tersebut mulai terlupakan. Dalam rangka memperingati ulang tahun Indonesia, Pemerintah Kecamatan Cabangbungin berusaha untuk menggugah semangat warganya agar mencintai daerah mereka sendiri dan mulai menggali kembali sejarah masa lalu yang akan membuat mereka bangga dengan wilayahnya.

“Dalam momen yang berharga ini, mari kita semua bersama-sama mengenang dan menghormati leluhur kita yang telah membangun peradaban ini. Mari kita jadikan ulang tahun Indonesia ini sebagai momen untuk mengenali dan memahami sejarah kita sendiri. Jadikanlah kebanggaan akan wilayah ini sebagai semangat untuk melestarikan warisan nenek moyang kita,” ujar Syarif dengan penuh semangat.

Melalui penelitian dan penggalian terhadap situs-situs bersejarah ini, kita dapat memperkaya pengetahuan kita tentang sejarah bangsa ini. Kita dapat menghargai dan memahami perjalanan peradaban kita yang panjang. Sebagai generasi penerus, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan warisan bersejarah ini agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Camat Cabangbungin Asep Buhori mengatakan, bahwa Pemerintah Kecamatan Cabangbungin juga berharap agar masyarakat setempat semakin tertarik untuk terlibat dalam menjaga dan mengembangkan warisan sejarah ini. Mereka diharapkan dapat berkolaborasi dengan pihak berwenang dalam membangun infrastruktur yang aman dan teratur, serta merawat situs-situs bersejarah agar tetap lestari,ujarnya, Kamis,(17/08/2023)

Selain itu kata Asep, ribuan warga Cabangbungin juga diharapkan dapat mengenal lebih dalam tentang warisan budaya mereka sendiri. Melalui pameran-pameran, diskusi, dan acara budaya lainnya, mereka dapat mengapresiasi kekayaan budaya yang dimiliki oleh daerah mereka.

Dalam upaya melestarikan warisan sejarah ini, peran serta dan dukungan masyarakat sangatlah penting. Jangan biarkan situs-situs bersejarah ini terlupakan begitu saja. Mari kita bangkitkan semangat kebanggaan kita akan warisan nenek moyang kita, dan bersama-sama kita jaga kekayaan sejarah ini agar tetap hidup dan dikenang selama-lamanya, tutup Asep Buhori dalam pidatonya.

(SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *