Celoteh Ebong Hermawan : Bekasi Kalo Nggak Berisik Ora Asyik

Advertisements

Celoteh Ebong Hermawan : Bekasi Kalo Nggak Berisik Ora Asyik

Siapa yang gak kenal Bekasi?, Siapa yang gak tau Bekasi?..Dan siapa yang gak pernah mendengar nama Cikarang, Dan juga siapa yang gak pernah denger bahasa Betawi Cikarang ?

Advertisements

Mungkin jika kami dari Tim Redaksi menjabarkan dan menguraikan pertanyaan di atas adalah sebagai salah satu gambaran sebagian kecil saja yang kami ketahui tentang Bekasi dan Cikarang, jika pendapat dalam uraian dan penjabaran yang di muat dalam artikel ini, itu merupakan keterbatasan kami, dan mohon di maklumi.

Nama Bekasi adalah nama suatu daerah yang secara geografisnya terletak di bagian Utara pulau Jawa, dan merupakan bagian wilayah dari provinsi terpadat penduduknya yaitu provinsi Jawa barat.

Bekasi saat ini terbagi menjadi dua wilayah yaitu kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi, bagian barat mencakup wilayah Kota Bekasi yang berbatasan kangsung dengan wilayah timur Ibukota Negara Provinsi DKI Jakarta, sedangkan bagian timurnya berbatasan langsung dengan wilayah kabupaten Karawang, bagian selatan dengan wilayah kabupaten Bogor.

Cikarang merupakan wilayah bagian dari kabupaten Bekasi, sebelum Cikarang menjadi bagian- bagian, nama Cikarang sudah menjadi pusat ekonomi bagi masyarakat, dan sebagai jalur strategis menuju Jakarta yang terletak di bagian tengah dan Utara, dan kini nama Cikarang di mekarkan menjadi dengan bagian-bagian, diantara nya Cikarang Utara (Induk Cikarang) , Cikarang Timur, Cikarang Barat, Cikarang Selatan, dan Cikarang Pusat.

 

Nama Cikarang yang pastinya sudah dikenal di seluruh pelosok nusantara,karena Cikarang sejak tahun 90 an sudah menjadi pusat ekonomi, perindustrian, Pengambangan Kota modern dengan masuknya para pengembang raksasa menjadikan Cikarang menjadi sebuah Kota dengan perumahan yang padat dn menjamur, perhotelan yang berjejer dari bintang 1 sampai bintang 5, Rumah Sakit internasional, apartemen apartemen yang berdiri dan menjulang tinggi

Dan yang paling menjadikan nama Cikarang dikenal adalah sebagai wilayah kawasan industri terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.

Dengan berdirinya ribuan pabrik dan empat kawasan terbesar dan kawasan kawasan lainnya menjadikan nama daerah Cikarang terkenal sampai ke manca negara.

Para Investor dari negara- negara tetangga dan negara maju seperti Amerika, Cina, Jepang, Korea, Jerman, India,Arab Saudi, Singapura, Malaysia, Eropa dan banyak lagi negara lainnya menanamkan investasi nya di Cikarang.

Wow !!!, sangat spektakuler jika kita membayangkan yang namanya Daerah Cikarang, pasti kita berpikir bahwa di Cikarang akan sangat mudah untuk mencari rupiah.

Bisa dikatakan memang betul terjadi bahwa Cikarang Bekasi adalah daerah yang menjadi tujuan utama bagi para warga urban dari daerah-daerah lain di nusantara, yang berbondong- bondong datang untuk mencari nafkah, mengadu nasib dengan bermodalkan ijasah, relasi dan konkesi serta uang sogokan demi masuk kesebuah perusahaan atau pabrik agar bisa diterima dan bekerja di perusahaan, pabrik- pabrik yang ada di Cikarang.

Sehingga Cikarang saat ini menjadi daerah yang modern, heterogen, dengan masuk dan banyaknya yang menetap warga urban dan para pelancong yang datang menjadi dan tinggal sebagai warga Cikarang.

Data BPS Kabupaten Bekasi memperkirakan pada tahun 2023 ini penduduk Kabupaten Bekasi terpadat dari kabupaten – kabupaten lainnya yang ada di provinsi Jawabarat.

Kabupaten Bekasi yang dikenalnya Cikarang mempunyai bahasa daerah Betawi yang unik dan kental, tak jarang bahasa khas Betawi Cikarang membuat seseorang melimpah rizkinya, karena menggunakan bahasa Betawi Cikarang dengan khas, dan menjadi terkenal, seperti para artis, dan komedian, Pemain Sinetron Ocit dan Komedian Komeng, dan bahkan seni topeng tradisional pun banyak digemarinya di daerah lainnya.

Itulah sebagian kecil saja penjabaran dan uraian mengenai gambaran Bekasi – Cikarang.

 

Sekarang pembaca kami bawa untuk menelisik Bekasi Cikarang dari sudut sosial,dan politik serta pemeritahan kabupaten Bekasi

Kabupaten Bekasi merupakan wilayah yang potensial jika dilihat dari bidang Industri dan perekonomian, dengan ribuan pabrik dan industri, developer pengembang yang terus-menerus menggerus lahan pertanian, menjamur sampai sebagian ke wilayah utara kabupaten Bekasi, sehingga kabupaten Bekasi di sulap menjadi lumbung beton, lumbung tembok dan kaca yang sebelumnya menjadi lumbung padi nya Jawabarat bersama kabupaten Karawang.

Anggaran Pendapatan Daerahnya pun (APBD) no.4 terbesar setelah Kota Batam, diseluruh kabupaten/ kota yang ada di Indonesia.

Jika kita membayangkan, pastinya masyarakat kabupaten Bekasi sejahtera, dengan Daerah nya yang potensial serta Industrinya yang terbesar, juga banyaknya para Investor pengembang Kota seperti Lippo Group , Deltamas, Meikarta, Jababeka,Hunday ,dan banyak lagi yang pengembang lainnya, bahkan yang namanya naga 9 pun, sangat berperan dalam mengembangkan kemajuan kabupaten Bekasi dalam segi pengembangan Kota, Industri, perbankan, property,perhotelan dan bidang lainnya.

Sangat spektakuler jika melihat kemajuan di kabupaten Bekasi.

Secara sosial dan budaya kabupaten Bekasi dipenuhi dengan ragam budayanya, sejarahnya, dan kearifan lokalnya, sehingga secara politis wilayah kabupaten Bekasi bukan saja diminati para pencari kerja tetapi juga jadi persaingan para elite politik pusat dan daerah dalam menduduki atau mendudukan para calon petarung untuk merebut dan mendapatkan posisi strategis menjadi pemimpin di kabupaten Bekasi.

Sehingga, dengan adanya persaingan politik kepentingan di kabupaten Bekasi.
Sudah tak terelakan dan tanpa disadari, masyarakat kabupaten Bekasi yang menjadi korban para pemangku kepentingan,para elit politik, dengan berbagai cara dan strategi jitu, untuk mendapatkan posisi suatu kelompok dalam mencapai tujuan untuk berperan duduk di singgasana sebagai pemimpin kabupaten Bekasi.

Gulali – gulali yang manis, buaian buaian yang menjanjikan, serta dengan menggunakan seluruh kemampuan dan power yang ada, di kerahkan demi untuk mengambil alih atau mempertahankan kedudukan sebagai pemimpin,dan lagi-lagi tanpa disadari masyarakat Bekasi yang menjadi korban, seperti tiada henti hentinya, bahwa Bekasi selalu menjadi sorotan dan buah bibir bagi daerah-daerah lain, dalam catatan redaksi.

Unik Tapi Asyik, Bekasi Klo Nggak Berisik Nggak Asyik Versi Ebong Hermawan

Dalam celotehan seorang pria yang fenomenal dan familiar yang namanya dikenal oleh masyarakat kabupaten Bekasi.

Setiap kalimat yang berkata sebuah ocehan,sindiran,kritikan, senggolan dan sentilannya selalu menjadi buah bibir dan bahan diskusi bagi penggemar nya, terutama bagi para Tokoh kaum Intelek, profesional, aktivitas, pemerhati kebijakan dan lingkungan, politisi, pejabat,rekan – rekan Ormas,LSM, Media, Jurnalis dan banyak para Mak-Mak yang selalu menyimak celotehannya di media sosial, baik Facebook,IG ,WAG, Twiter,Tiktok dan medsos lainnya.

Sebut saja Ebong Hermawan, yang di berikan gelar sebagai president facebook oleh warga masyarakat Bekasi khususnya di Cikarang.

Pria yang kreatif asli dari Cikarang ini, dalam unggahannya di medsos ini sangat pandai merangkai kata dan bahasa, apa lagi kalau sudah menggunakan bahasa Betawi Cikarang yang khas dan kental dengan logatnya yang di ucapkan,membuat banyak orang tertarik dan menyimak unggahan dan celotehannya, bahkan tak jarang kritikan, sindiran, senggolan bahkan sentilan yang dilontarkan kepada para pejabat,eksekutif dan legislatif terkait kebijakan,kewenagan yang tidak berpihak pada kepentingan umum dan publik, dari permasalahan sosial,ekonomi, kesehatan, pendidikan hingga issue – issue terhangat dan terupdate saat ini, khususnya di kabupaten Bekasi.

Simak Artikel Opini dari President facebook Ebong Hermawan Issue Terkini & Terhangat di Kabupaten Bekasi

Dalam celotehannya yang di update Temporatur.com, Ebong Hermawan menanggapi dan melontarkan opininya.

Ebong mengatakan,bahwa masa bhakti Dani Ramdan sebagai PJ Bupati Bekasi akan segera berakhir.

Namun antisipasi Ormas dan LSM di Kabupaten Bekasi sudah melakukan gerakan panggung kecil seperti show, Organ Tunggal pimp. Bang MADUN, belum rencep ( kompak) tapi biduan lokal sudah menyanyikan lagu lama yang di ulang-ulang, yang panggung satu dengan irama syahdu dengan segenap pujian cinta dengan pak PeJe, rasa rindu mendayu-dayu sekaan berat untuk berpisah dan ditinggalkan seperti sebuah kalimat “jangan pulang karena aku sedang sayang dan mabuk kepayang, sindir Ebong dalam tulisannya.

Ebong menggambarkan, bahwa ada dua anggung dan dua irama cadas yang sangat keras, menghentak, marah, ngonclog (pergi) ke KEMENDAGRI dan mendukung usulan DPRD, biar kudu orang Bekasi yang mimpin Bekasi, selain bisa conggah, familier dan Orang Kita. Daripada orang mana-mana sokan kaku kaya kanebo kering, kata Ebong dengan gaya bahasa yang nyeleneh namun penuh makna tersebut.

Pulangkan PeJe..!! Udah bega dengan gaya kepemimpinan PeJe, selogan Bekasi Makin Berani tetapi loyo oleh intervensi oleh pola sebagian kecil orang politik dan senior lokal yang cuma jalan ditempat, makan ditempat, kencing ditempat dan ( maaf ) e’e (kotoran) ditempat.celoteh Ebong lagi, he..he..

Dari sudut sindiran Ebong Hermawan juga mengibaratkan ada Pejuang Munggahan yang maksud dan maknanya adalah kurang lebih seperti ini, “bahwa saat ini ada gerakan aksi demo yang dilakukan oleh beberapa masyarakat untuk tidak mendukung kembali pejabat PJ di perpanjang jabatannya kedepan, maka itu Ebong mengingatkan dengan kata sindiran kepada Pejabat Kabupaten Bekasi.

“Dan buat pak Dani tentunya “gera’an.. gera’an” membuat jiwa pemimpinnya meronta-ronta, menambah selera untuk mindo lagi, karena gabus pucung, pecak gurame dan semur daging di Bekasi itu sangat enak, siapa yang memakannya akan tergila-gila “sampe coplok bulu mata”.
Kabupaten Bekasi bandanya buanyaak, kalo saja duit recehan kembalian alpa mart dikumpulin, bisa ngurug aspal Tambun ampe Bojong.
Udah gitu aja… semoga begana entog buat besok udah mateng.( Red)

Catatan redaksi ini di tulis sesuai dengan asli narasumber, yang sebagian berbahasa logat Betawi Cikarang kental.

Gerakan Pejuang Munggahan

Bekasi 21 Maret 2024

Sumber : Ebong Hermawan (President Facebook) & Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *