Kepala SMPN 2 Bungursari dan Guru Pendamping Pensiun: Kisah Pengabdian di Dunia Pendidikan
Temporatur.com,|Purwakarta
Suasana haru sekaligus bahagia mewarnai perpisahan Kepala Sekolah SMPN 2 Bungursari, Rita Syara, dan seorang guru pendamping, Winardi, yang memasuki masa pensiun. Keduanya telah mengabdikan diri di dunia pendidikan dan kini siap menikmati masa purna bakti.
Rita Syara, saat ditemui di ruang kerjanya pada 1 Oktober 2025, mengungkapkan rencananya setelah pensiun. Ia ingin menikmati waktu bersama keluarga dan cucu, serta kembali berbaur dengan masyarakat.
“Selama mengabdi, saya selalu menikmati tugas di mana pun ditempatkan. Baik saat menjadi guru maupun saat menjabat sebagai Kepala Sekolah SMPN 2 Bungursari,” ujarnya.
Rita mengenang masa-masa sulit saat masih menjadi guru. Ia harus menggunakan angkot dan ojek untuk menuju sekolah dengan kondisi jalan yang belum diaspal. “Dulu jalannya licin dan belum seperti sekarang. Tapi, alhamdulillah, zaman sudah semakin maju,” katanya.
Selama kariernya, Rita mengaku sering dimutasi ke beberapa sekolah. Namun, ia merasa paling lama mengajar di SMPN 2 Bungursari. “Dulu saya bisa mengalahkan guru-guru senior, sampai akhirnya saya sendiri menjadi senior,” ujarnya sambil tersenyum.
Sebagai kepala sekolah, Rita merasakan berbagai perubahan peraturan yang terjadi di dunia pendidikan. Namun, ia selalu berusaha menyesuaikan diri dan menekuni setiap metode pembelajaran yang baru. “Semua tergantung bagaimana kita menyikapi perubahan tersebut,” tegasnya.
Rita bersyukur selama menjabat sebagai kepala sekolah, ia bisa melewati berbagai peraturan yang ketat tanpa ada masalah. Ia selalu mengedepankan koordinasi dengan tim manajerial dan komite sekolah agar tidak terjadi masalah dalam pengelolaan anggaran.
“Intinya, kita harus bisa membaca dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis),” jelasnya.
Selama menjabat sebagai kepala sekolah, Rita telah merasakan pergantian kepala dinas hingga kepala Dinas Pendidikan saat ini. “Yang penting adalah loyalitas kepada atasan. Apa pun kebijakan yang diturunkan, kita harus patuh terhadap pimpinan,” pungkasnya.
(Suryo/Red)