Temporatur.com

Menyibak Fakta Terpercaya

Warga Muaragembong Memberi Nama “Jembatan Tugu Udang” sebagai Simbol Kejayaan Sejarah Udang Muaragembong

Warga Muaragembong Usulkan Nama "Jembatan Tugu Udang" sebagai Simbol Kejayaan Sejarah Udang Muaragembong
Advertisements

Warga Muaragembong Memberi Nama “Jembatan Tugu Udang” sebagai Simbol Kejayaan Sejarah Udang Muaragembong

Bekasi, – Temporatur.com

Advertisements

Warga Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, mengusulkan agar jembatan baru yang sedang dibangun di wilayah mereka, tepat di dekat Tugu Patung Udang, diberi nama “Jembatan Tugu Udang.” Usulan ini diajukan sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah dan nilai ekonomi kawasan tersebut, yang dikenal sebagai salah satu penghasil udang terbesar untuk pasokan ke Jakarta.

Abah Bule, seorang tokoh masyarakat setempat, menekankan pentingnya nama tersebut. “Jembatan ini dibangun tepat di dekat Tugu Udang, sebuah monumen yang telah lama menjadi simbol daerah kami. Oleh karena itu, sangat tepat jika jembatan ini dinamakan ‘Jembatan Tugu Udang’. Nama ini tidak boleh hilang karena ini adalah hasil karya karuhun kita di Muaragembong,” tegasnya, Minggu 25/08/2024.

Sejarah mencatat bahwa kawasan Muaragembong, terutama di sekitar Tugu Udang, merupakan daerah subur dengan tambak udang. Mayoritas penduduk yang bekerja sebagai petani tambak dan nelayan merasa bahwa penamaan ini akan melestarikan identitas serta kekayaan budaya lokal yang telah lama mengakar di wilayah mereka.

H. Winata, seorang tokoh petani tambak dan pedagang udang, turut mendukung usulan ini. “Jembatan ini bukan hanya penghubung fisik, tetapi juga simbol kejayaan Muaragembong sebagai kawasan penghasil udang. Nama ‘Jembatan Tugu Udang’ akan memperkuat identitas dan sejarah kami yang harus dijaga,” ujarnya.

Abah Oding, seorang petani tambak lainnya, menambahkan, “Jembatan ini berada tepat di Kampung Cabang dan Kedung Cinde, yang artinya bercabang untuk menghubungkan area pertambakan yang berada di Tanjung Bungin dengan area pertambakan di Muarajaya, Muaragembong. Patung udang yang sudah ada merupakan bagian dari sejarah yang tidak boleh diubah. Karuhun kita sudah tepat dalam menetapkan nama dan tempat ini sebagai bagian dari sejarah kita.”

Kepala Desa Pantai Mekar, Dahlan, juga menyatakan dukungannya terhadap usulan ini. “Jembatan baru yang sedang dibangun di wilayah Blok Kongsi, Kramat Kapiten, yang sering disebut Kapten, juga sepakat untuk dinamakan ‘Jembatan Tugu Udang’ sebagai simbol wilayah tersebut. Nama ini harus sesuai dengan kearifan lokal kita, bukan dari luar negeri,” tutup Dahlan.**

(ER)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *