Mbah Goen: Kelola Limbah Pabrik untuk Pemasukan Daerah, Bukan Hanya Polusi!

Mbah Goen: Kelola Limbah Pabrik untuk Pemasukan Daerah, Bukan Hanya Polusi.(Foto Istimewa)
Advertisements

Mbah Goen: Kelola Limbah Pabrik untuk Pemasukan Daerah, Bukan Hanya Polusi!

Temporatur.com

Advertisements

Kabupaten Bekasi memiliki ribuan pabrik yang tersebar di berbagai kawasan industri, namun potensi ekonominya masih belum digarap secara optimal untuk meningkatkan pendapatan daerah. Limbah padat yang dihasilkan dari proses produksi pabrik, seperti sisa-sisa produksi atau barang yang tidak terpakai, sebenarnya memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Sayangnya, limbah ini lebih sering menjadi rebutan di masyarakat karena potensi keuntungan yang ada, sementara pemerintah daerah belum mendapatkan kontribusi yang signifikan dari pengelolaannya.

“Selama ini, yang dirasakan masyarakat Bekasi hanya polusi dan pencemaran dari ribuan pabrik ini. Ironis sekali, mengingat banyak potensi limbah yang sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan daerah,” ujar Mbah Goen, tokoh masyarakat sekaligus pemerhati lingkungan di Bekasi.

Menurut Mbah Goen, pemerintah Kabupaten Bekasi perlu segera mengambil langkah konkret dengan mengenakan Pajak Barang dan Jasa Tertentu (BPJT) atau Retribusi pengelolaan limbah padat non-B3 yang bernilai ekonomis. “Walaupun terlambat, Pemkab Bekasi harus segera menerapkan BPJT atau Retribusi Langkah ini sangat penting sebagai kontribusi terhadap pendapatan asli daerah dapat meningkat dalam beberapa tahun ke depan,” tambahnya.

Dengan keberadaan ribuan pabrik, Mbah Goen menekankan pentingnya pengelolaan limbah yang lebih serius dan terstruktur, sehingga dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat dan daerah. “Bekasi tidak boleh hanya kebagian polusi dan pencemaran. Pengelolaan limbah ini seharusnya menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta pendapatan daerah,” pungkasnya.**

(ER)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *